Akbar Andi Leluasa: Kepala Daerah Harus Bersatu Wujudkan Provinsi Luwu Raya
NUSANTARASATUBERITA.ID – Puncak peringatan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) dan Hari Jadi Luwu (HJL) telah dilaksanakan Rabu 23 Januari 2025 kemarin. Dalam kegiatan itu, Kedatuan Luwu juga membacakan hasil kesepakatan Tudang Ade’.
Peringatan HPRL sendiri mengangkat Tema Sejarah Gemilang Masa Depan Cemerlang.
Hingga kini, impian masyarakat Tana Luwu yang belum bisa tercapai yakni pembentukan Provinsi Luwu Raya dan Kabupaten Luwu Tengah sebagai daerah otonomi baru.
Wakil Bupati Luwu Timur, Mochammad Akbar Andi Leluasa menyebut, sinergitas antara para kepala daerah di Luwu Raya sangat penting untuk mewujudkan impian masyarakat tersebut.
Sebak kata Akbar, perjuangan pembentukan Provinsi Luwu Raya tidak boleh dilakukan setengah-tengah saja.
“Keempat kepala daerah terpilih nantinya harus bersatu. Perjuangan ini tidak akan berhasil jika hanya dilakukan sebagian saja,” ujarnya.
“Kita harus fokus dan melanjutkan perjuangan para pendahulu untuk membentuk Provinsi Tana Luwu,” sambung Akbar Andi Leluasa.
Menurutnya, pembentukan provinsi baru akan membawa dampak besar terhadap percepatan pembangunan di Tana Luwu.
“Jika ingin melihat pembangunan yang lebih masif, maka Tana Luwu harus menjadi provinsi,” tegas Akbar.
Aliansi Mahasiswa Wija To Luwu menggelar aksi unjuk rasa di perbatasan Kota Palopo dan Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Kamis 23 Januari 2025.
Unjuk rasa yang dilakukan gabungan mahasiswa dari berbagai lembaga ini, untuk memperingati Hari Perlawanan Rakyat Luwu.
Mereka bahkan memblokade jalan trans sulawesi. Sehingga arus lalulintas di wilayah tersebut mengalami kemacetan para.
Dalam aksinya, Aliansi Mahasiswa Wija To Luwu ini menutup membakar ban bekas, serta melakukan orasi secara bergantian.
Mereka meminta agar pemerintah pusat dan DPR RI segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Tengah. (*)
